Sunday, February 1, 2009

Wisata : Air Terjun Janda


Dalam bahasa Jawa disebutkan sebagai Cuban Rondo. Terletak di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dengan menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dari Malang, diperjalanan kita disuguhi dengan lansekap alam yang begitu memukau dengan patahan-patahan bumi yang menghijau oleh tanaman rakyat atau hutan lebat. Jalan menuju lokasi wisata terbilang mulus, dengan tikungan-tikungan tajam di tebing pegunungan. Bahkan ada suatu tempat yang amat bagus untuk mengarahkan pandangan ke Kota Batu dari ketinggian.
Tiket masuk seharga Rp. 8.000 untuk satu orang dewasa di bayar pada loket masuk. Zona pertama yang ditemui adalah taman bermain dan pertokoan suvenir, sedangkan lokasi air terjun masih lebih naik lagi. Di lokasi wisata air terjun telah dibangun beberapa prasarana dasar untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan, diantaranya adalah lapangan parkir yang luas, pertokoan suvenir, warung makanan dan minuman, tempat ibadah, WC dan kamar mandi. Jalan menuju air terjun berupa jalan setapak berbatu, sedangkan dikiri kanan masih rimbun dengan pepohonan besar, sesekali terlihat beberapa monyet kecil yang nampaknya sudah jinak.Dari lapangan parkir ke lokasi air terjun tidaklah terlalu jauh, mungkin sekitar 100 m.
Disebelah kanan jalan terdapat sungai kecil yang berasal dari air terjun. Dinginnya air yang mengalir di sungai kecil membuat badan lumayan menggigil. Sangat disarankan bagi anda yang mudah masuk angin agar tetap memakai jaket, karena selain suhu air yang sangat dingin, turbulensi udara di lembah air terjun juga sangat deras. Percikan air memenuhi lembah air terjun.
Karakteristik air terjun Cuban Rondo seperti yang tertera pada papan informasi di lokasi wisata adalah berada pada ketinggian 1.135 m di permukaan laut, tinggi air terjun sepanjang 84 m, suhu air rata-rata sekitar 22oC, curah hujan sebesar 1.721 mm/tahun menghasilkan debit air mencapai 150 L/detik. Air terjun ini bersumber pada mata air Cemoro Dudo.

Air terjun ini juga menyimpan legenda menarik terkait dengan namanya yang unik. Diceritakan pada suatu masa sepasang pengantin yang baru melangsungkan pernikahannya, yaitu Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro dengan Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, melakukan perjalanan setelah 36 hari pernikahan mereka ke Gunung Anjasmoro. Ditengah perjalanan mereka bertemu dengan seorang lelaki yang bernama Joko Lelono, yang ternyata terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati. Perkelahianpun tak dapat dihindarkan, Raden Baron Kusumo memerintahkan pengawalnya untuk menyelamatkan sang istri ke sebuah air terjun (coban) untuk bersembunyi. Perkelahian kedua laki-laki tersebut menyebabkan keduanya terluka parah dan tewas . Sedangkan Dewi Anjarwati yang telah menjanda (rondo) tetap berada di dekat air terjun terus menunggu sang suami yang sebenarnya sudah tewas. Dengan demikian terkenalah air terjun tersebut dengan nama Coban Rondo.
Bagi anda yang berkesempatan ke Coban Rondo bisa mencarter mobil atau bis. Sedangkan angkutan umum tidak mencapai lokasi wisata.
 

Blogger news

Mobile Edition
By Blogger Touch