Friday, February 6, 2009

Membuat Indikator Asam Basa dari Bahan Alami


Selama ini indikator asam basa banyak menggunakan zat kimia atau lakmus. Namun bagi sekolah yang tidak memiliki bahan tersebut tentunya akan kesulitan dalam prosedur pengamatan larutan asam basa. Selain itu, zat kimia atau lakmus, harganya cukup mahal. Diperlukan kreativitas Guru Kimia untuk menggunakan alat dan bahan yang tersedia di lingkungan sekitar.
Sebenarnya indikator asam basa dapat dibuat dengan menggunakan bahan dari lingkungan sekitar. Prinsip indikator adalah bahan yang memberikan warna berbeda pada lingkungan asam dan basa. Pada umumnya bahan yang memiliki warna menyolok memiliki sifat memberikan warna yang berbeda pada kedua suasana tersebut.
Dari pengalaman penulis, beberapa jenis bunga dengan warna menyolok dapat dijadikan menjadi indikator asam basa. Jenis bunga yang bagus adalah Bunga Sepatu, yang memiliki warna merah menyala. Prosedur pembuatannya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan bahan, yaitu beberapa kuntum bunga
2. Siapkan alat, yaitu lumpang dan alu (uleg), kain saringan, beberapa gelas,
3. Kelopak bunga dihaluskan dengan lumpang dan alu, setelah cukup halus ditambahkan dengan aquades (air murni) sebanyak 30 mL.
4. Larutan di aduk sampai merata sehingga bewarna merah hitam, kemudian disaring dengan kain untuk memisahkan larutan dengan padatan, sehingga didapat larutan yang siap dipakai sebagai indikator alami.
5. Untuk prosedur pengujian, larutan yang akan diuji sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa tetes dalam cekungan (plat tetes), kemudian ditambahkan larutan indikator 2-3 tetes.
Larutan indikator bunga sepatu akan memberikan warna merah hitam pada larutan asam, dan bewarna hijau tua pada larutan basa. Untuk uji coba dapat dilakukan pada larutan perasan jeruk sebagai larutan asam, dan air sabun sebagai larutan basa. Contoh larutan asam lainnya seperti larutan vitamin C, air aki, sedangkan contoh larutan basa, seperti cairan pembersih, cairan pemutih, dan beberapa larutan lainnya.
Bahan alami lain yang dapat digunakan sebagai indikator adalah kunyit dan bunga kertas, namun dari pengalaman, beberapa bahan seperti bunga terompet dan wortel memberikan perbedaan warna yang hampir sama, sehingga cukup sulit bagi siswa untuk membedakan dalam uji larutan.
Contoh LKS Siswa
Mohon tanggapan, usulan, ataupun kritik terhadap artikel ini, baik dari teman sejawat ataupun kimiawan lainnya. Silakakan posting komentar.

9 komentar:

DIWARMAN, S.Pd., M.Si. said...

Siswa yang kreatif hanya terlahir dari guru yang kreatif pula, ya kan?
Memang benar, kita sebagai guru kilhatannya perlu kreatif mencari alternatif pengganti alat ataupun bahan kimia agar eksperimen dapat dilaksanakan.
Tq

Simpang Mahar said...

@diwarman
setuju pa, hidup guru kreatif ... yang belum kreatif juga hebaaat

phyT4 said...

saya mau tanya
daftar pustaka dari blog mengenai membuat indikator asam basa dari bahan alami apa? trimakasi,

Anonymous said...

@phyta : artikel yang saya tulis diatas berasal dari pengalaman pribadi, kalau diruntut memang berasal dari buku2 yang saya baca ... namun saya sudah lupa buku2nya ... terima kasih atas atensinya

minory said...

bagaii mana cara membedakan asam dengan basa melaluui warna larutan?

Unknown said...

lebih baik pake etanol dari pada pke air saat mengekstrak bunganya. karena lebih baik dalam merusak dinding sel tumbuhan

Simpang Mahar said...

@dayat : wah ... terima kasih informasinya ... terimakasih

deni yupiki said...

saya mw tnya...
klw buatt laporan tentang pembuatan indikator tu gmn yy

Wenny Widy said...

artikel yang sangat membantu tugas kimia saya :)

 

Blogger news

Mobile Edition
By Blogger Touch