Tuesday, January 15, 2013

Perbedaan Stres Kerja Antara Guru SMK yang Sertifikasi dan Non Sertifikasi Di Kota Banjarbaru


http://www.langitberita.com
Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat, Konsentrasi Manajemen Pendidikan, Tahun 2012
Siti Aisyah

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat stres kerja yang dialami guru yang sertifikasi dan non sertifikasi, serta mengetahui adanya perbedaan stres kerja antara guru yang sertifikasi dan non sertifikasi. Jenis penelitian ini adalah komparasi deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru PNS SMK di Kota Banjarbaru yang terdiri dari 43 orang guru sudah sertifikasi dan 41 orang guru belum sertifikasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuisioner. Pengukuran tingkat stress kerja menggunakan pengukuran gejala stress kerja dengan sub variable gejala fisik, gejala emosional, gejala intelektual, dan gejala interpersonal. Data dianalisis dengan menggunakan Uji t.
Hasil penelitian menunjukkan kelompok guru non sertifikasi mengalami stress kerja tingkat ringan dengan nilai rata-rata 1,824. Sedangkan kelompok guru sertifikasi juga mengalami stress kerja tingkat ringan dengan nilai rata-rata 1,798. Hasil perbandingan dengan menggunakan Uji t terlihat tidak ada perbedaan tingkat stress kerja yang signifikan antara guru non sertifikasi dan guru sertifikasi, dengan nilai signifikansi 0,805 (sig > 0,05).

Kata kunci : stress kerja, guru, sertifikasi

1 komentar:

bangluq said...

menarik sekali penelitiannya, sebetulnya tingkat stres guru, adalah lingkungan kerja, katakanlah guru pns sertifikasi, golongan tinggi, tapi kondisi tidak nyaman, pemimpin over otoriter, tidak punya visi misi yg jelas, dll maka se isi sekolah bisa stres, termasuk guru sertifikasi td

 

Blogger news

Mobile Edition
By Blogger Touch