Oleh : Ilham Alfian Nor (2009)
Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Leavitt dalam Sobur : 2003). Persepsi menunjuk pada kesan seseorang terhadap objek, yang didasari pada penilaian, kemampuan dan aktifitas (Sears : 1985 dalam Sofiani : 1998). Persepsi merupakan proses aktifitas individu, dimulai dengan menerima rangsangan atau informasi melalui pancaindera dan diinterpretasikan sehingga bermakna bagi individu tersebut (Matheson : 1982 dalam Sofiani : 1998). Menurut Molan (2002), persepsi adalah proses yang ditempuh seorang individu untuk memilih, merumuskan dan menafsirkan masukan informasi atau kesan-kesan indera guna menciptakan suatu gambaran yang berarti bagi dunia, agar memberi makna bagi lingkungannya.
Menurut Craven (1996), persepsi didefinisikan sebagai proses dimana individu memilih, mengorganisasi dan mengintepretasikan stimulus ke dalam gambaran yang mempunyai arti dan masuk akal sehingga dapat dimengerti. Sedangkan Kotler (1997) memberikan definisi persepsi adalah proses bagaimana individu memilih, mengorganisasikan, dan mengintepretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi meliputi semua proses yang dilakukan seseorang dalam memahami informasi mengenai lingkungannya. Proses pemahaman ini melalui penglihatan, pendengaran, penyentuhan perasaan dan penciuman. Jika informasi berasal dari suatu situasi yang telah diketahui oleh seseorang, maka informasi yang datang tersebut akan mempengaruhi cara seseorang mengorganisasikan persepsinya. Hasil pengorganisasian persepsinya mengenai suatu informasi dapat berupa pengertian tentang sesuatu obyek tersebut.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus inderawi (Desiderato dalam Rakhmat : 2007). Slameto (2003) menulis, bahwa persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus melakukan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan melalui panca indera, yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, perasa dan pencium.
Flemming dan Levie (1981) dalam Hanafi (2008) mengartikan persepsi sebagai proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya. Chaplin (1999) dalam Hanafi (2008) memandang persepsi sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera.
Persepsi merupakan proses pengorganisiasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu (Walgito : 2003). Hanafi (2008) menyimpulkan persepsi merupakan proses penilaian dan penginterpreatsian suatu objek atau peristiwa yang diperoleh dari lingkungan dengan bantuan indera.
Thursday, March 11, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment