Wednesday, February 3, 2010

Media Pembelajaran


Oleh : Ilham Alfian Nor (2009)*

Gagne dalam Sadiman et al (2008) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya dalam belajar. Jadi segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga terjadi suatu proses pembelajaran dapat dikategorikan sebagai media pembelajaran.
Pengalaman belajar akan menghasilkan konsep pemahaman yang berbeda-beda tergantung dari proses mendapatkan pengalaman tersebut. Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman belajar dari tingkatan kongkrit ke tingkat abstrak. Tingkatan ini menggambarkan bentuk media yang digunakan dengan hasil pengalaman belajar yang didapat. Klasifikasi ini dinamakan dengan kerucut pengalaman (cone of experience), yang masih dipahami sampai sekarang dalam penentuan media yang sesuai dengan tingkat pengalaman belajar.
Pada bagan kerucut pengalaman terlihat bahwa kondisi media pembelajaran yang membentuk konsep pengalaman belajar yang cenderung kongkrit adalah dibagian dasar dari kerucut yaitu pengalaman langsung, observasi, partisipasi, demonstrasi dan wisata. Kondisi pembelajaran tersebut hanya dapat dilakukan di lingkungan luar kelas atau di ruang terbuka.
Beberapa kegunaan dari media pembelajaran menurut Sadiman et al (2008) adalah :
  1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
  2. Mengatasi keterbasan ruang, waktu dan daya indera.
  3. Mengatasi sifat pasif pada siswa
  4. Memberikan persepsi dan pengalaman yang sama pada siswa, dengan latar belakang lingkungan dan kecepatan penyerapan konsep yang beraneka ragam
Sedangkan Rahadi (2008) menuliskan beberapa keuntungan dari media pembelajaran berupa lingkungan sekitar (ruang terbuka), yaitu :
  1. Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di ingkungan.
  2. Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus seperti listrik.
  3. Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik.
  4. Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual.
  5. Pelajaran lebih aplikatif, maksudnya materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari.
  6. Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan media lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.
  7. Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media yang dikemas (didesain).
Media-media yang terdapat di lingkungan sekitar, ada yang berupa benda-benda atau peristiwa yang langsung dapat dipergunakan sebagai sumber belajar. Selain itu, ada pula benda-benda tertentu yang harus dibuat terlebih dulu sebelum dapat dipergunakan dalam pembelajaran. Media yang dibuat itu biasanya berupa alat peraga sederhana dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Media pembelajaran di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain sebagai berikut:
  1. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar.
  2. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk belajar.
  3. Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
  4. Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
  5. Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
  6. Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Beberapa prinsip pembuatan media pembelajaran yang perlu diperhatikan (Rahadi : 2008), adalah yaitu :
  1. Media yang dibuat harus sesuai dengan tujuan dan fungsi penggunaannya.
  2. Dapat membantu memberikan pemahaman terhadap suatu konsep tertentu, terutama konsep yang abstrak.
  3. Dapat mendorong kreatifitas siswa, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri)
  4. Media yang dibuat harus mempertimbangkan faktor keamanan, tidak mengandung unsur yang membahayakan siswa.
  5. Dapat digunakan secara individual, kelompok dan klasikal
  6. Usahakan memenuhi unsur kebenaran substansial dan kemenarikan
  7. Media belajar hendaknya mudah dipergunakan baik oleh guru maupun siswa
  8. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat hendaknya dipilih agar mudah diperoleh di lingkungan sekitar dengan biaya yang relatif murah
  9. Jenis media yang dibuat harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan sasaran didik
Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan beberapa kriteria dalam meilih media pembelajaran, yaitu :
  1. Kesesuaian, yaitu antara fungsi media dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
  2. Mewakili, yaitu media dapat mewakili konsep yang abstrak.
  3. Ekonomis dan praktis, yaitu media tidak memerlukan biaya yang mahal serta mudah dalam penggunaan.
  4. Keamanan, yaitu tidak mengakibatkan kecelakaan, atau hal-hal yang dapat mencederai siswa.
  5. Keindahan, yaitu media berbentuk menarik dan bernilai estetika.
* Pengajar di SMK Negeri 3 Banjarbaru

0 komentar:

 

Blogger news

Mobile Edition
By Blogger Touch