Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Abstrak
Dalam Rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional tahun 2004-2009 disebutkan bahwa perluasan satuan pendidikan berbasis keunggulan lokal (PBKL) dilaksanakan oleh pemerintah daerah secara bertahap. Pada tahun 2009, setiap kabupaten diharapkan telah memiliki sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan yang melaksanakan PBKL pada setiap jenis, jenjang dan jalur pendidikan. PBKL di Kabupaten Balangan belum dilaksanakan semestinya pada jenjang SMP. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan arahan penyelenggaraan PBKL pada jenjang SMP. Agar arahan penerapan PBKL lebih baik, sebelumnya harus diidentifikasi sektor unggulan daerah dan kesiapan sekolah.Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan pendekatan deskriptif. Metode analisis untuk mengidentifikasi sektor unggulan daerah adalah analisis LQ dan analisis kesesuaian lahan. Sedangkan untuk identifikasi kesiapan sekolah digunakan analisis evaluatif yaitu analisis tingkat layanan sarana standar, wilayah layanan dan indeks sentralitas. Analisis dengan matriks Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT) untuk menentukan langkah penerapan PBKL pada jenjang SMP.
Dari hasil penelitian diketahui potensi unggulan di Kabupaten Balangan adalah sub sektor pertanian tanaman bahan makanan dan tanaman perkebunan dengan nilai LQ masing-masing 1,08 dan 1,20. Kedua sub sektor tersebut didukung oleh produksi beberapa komoditas dari tiap kecamatan. Komoditas unggulan dari Kecamatan Lampihong adalah padi sawah dan aren; dari Kecamatan Batumandi adalah padi sawah dan kopi; dari Kecamatan Awayan adalah kacang tanah dan kelapa; dari Kecamatan Tebing Tinggi adalah kacanag tanah dan kemiri; dari Kecamatan Paringin dan Paringin Selatan adalah jagung dan karet; Kecamatan Juai adalah ubi kayu dan aren sedangkan Kecamatan Halong adalah ubi kayu dan kopi. Komoditas yang menjadi sektor basis dan dapat dikembangkan, berbeda pada tiap kecamatan, sehingga penerapan PBKL di tiap kecamatan dapat berbeda. Penerapan PBKL pada SMP diperlukan kesiapan yang cukup dari beberapa aspek. Sekolah yang memiliki kesiapan tinggi untuk penerapan PBKL adalah SMPN 1 Paringin di Kecamatan Paringin Selatan, SMPN 1 Batumandi di Kecamatan Batumandi. Sekolah tersebut memiliki kesiapan tinggi pada aspek ketersediaan ruang kelas, wilayah pelayanan dan ketersediaan jumlah guru. Sedangkan guru muatan lokal bidang pertanian belum tersedia di Kecamatan Paringin, Kecamatan Awayan dan Kecamatan Halong. PBKL diharapkan dapat diterapkan pada SMP yang memiliki kesiapan cukup dengan langkah yang dilakukan yaitu penetapan kebijakan keunggulan lokal, menyusun kurikulum yang berisi keunggulan lokal; penyediaan sarana pembelajaran, pelatihan guru muatan lokal serta peningkatan kerjasama dengan masyarakat
Kata kunci: keunggulan lokal, kesiapan sekolah, strategi